Lagodeh: Kuliner Tradisional Berbasis Sagu Khas Jampang Kulon, Dikenal Juga sebagai Ciwang dan Teci

SUKABUMI, Renjaninews.id – Kekayaan kuliner tradisional masyarakat Sunda memang tak ada habisnya. Salah satu makanan yang hingga kini masih digemari adalah olahan berbasis tepung sagu (aren) yang dikenal memiliki banyak nama. Di beberapa daerah, makanan ini populer disebut Ciwang atau Teci, namun di wilayah Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, masyarakat mengenalnya dengan sebutan unik: Lagodeh.
Lagodeh menawarkan cita rasa gurih dari adonan sagu yang kenyal, dipadukan dengan pedasnya saus kacang yang khas.
Proses Pembuatan yang Mirip Agar-Agar
Pembuatan Lagodeh atau Ciwang (Teci) cukup sederhana namun memerlukan ketelitian. Prosesnya memakan waktu sekitar 25 menit hingga adonan siap disajikan.
Langkah-langkah pembuatan Lagodeh:
- Pengolahan Adonan: Tepung sagu (aren) dimasukkan ke dalam wadah, dicampur dengan irisan bawang daun, bawang merah goreng, dan penyedap rasa.
- Pemasakan: Adonan dimasak hingga menggumpal dan memiliki tekstur seperti agar-agar yang padat.
- Pengerasan: Adonan kemudian ditiriskan dan dibiarkan hingga mengeras sepenuhnya.
- Penyajian: Lagodeh yang sudah mengeras dipotong-potong dan disajikan bersama saus kacang yang tingkat kepedasannya dapat disesuaikan selera—mulai dari normal, pedas, hingga sangat pedas.
Untuk menambah aroma dan kesegaran, saus kacang sering kali diberi tambahan daun jeruk purut.
Keunikan Penjualan di Jampang Kulon
Meskipun Lagodeh atau Ciwang di beberapa daerah lain kerap muncul dan ramai dijual khusus saat bulan Ramadan, masyarakat di Jampang Kulon justru dapat menikmatinya setiap hari. Makanan ini tersedia dengan variasi harga yang berbeda di setiap porsinya, menunjukkan tingginya permintaan lokal terhadap kuliner tradisional yang gurih dan mengenyangkan ini.