Api 10 November Tak Pernah Padam: Makna Tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”

RENJANINEWS.ID – Setiap tanggal 10 November, seluruh rakyat Indonesia diingatkan pada momen Pertempuran Surabaya 1945, sebuah babak paling heroik yang mengukuhkan kemerdekaan bangsa. Peringatan Hari Pahlawan 2025 kali ini hadir dengan tema yang membakar semangat: “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.”
Tema yang diluncurkan oleh Menteri Sosial Republik Indonesia ini bukan sekadar rangkaian kata. Ia adalah janji dan komitmen bagi generasi penerus untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga menjelmakan semangat para pejuang dalam tantangan zaman modern.
Mengenang Puncak Heroisme di Surabaya
Sejarah mencatat, Pertempuran Surabaya berawal dari kedatangan Sekutu (Inggris dan NICA) pada 25 Oktober 1945. Tujuan mereka yang awalnya melucuti senjata Jepang, berubah menjadi upaya pendudukan kembali. Rakyat Surabaya menolak menyerah.
Di bawah komando Bung Tomo, perlawanan rakyat mencapai klimaksnya. Setelah insiden tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby pada 30 Oktober, Mayor Jenderal Mansergh mengeluarkan ultimatum menyerah tanpa syarat sebelum 10 November 1945, pukul 06.00 pagi.
Ultimatum itu dijawab dengan perlawanan total. Surabaya menjadi saksi pengorbanan sekitar 20.000 rakyat yang gugur. Pengorbanan inilah yang membuat Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959.
Esensi Tema 2025: Bergerak Menuju Indonesia Emas
Frasa “Pahlawanku Teladanku” mengajak kita mencontoh keberanian dan integritas para pendahulu. Sementara “Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Medan perangnya telah bergeser: dari senjata ke inovasi, dari kolonialisme ke tantangan global.
Semangat pertempuran 1945 kini harus diwujudkan dalam kerja keras, kejujuran, dan kontribusi nyata demi cita-cita Indonesia Emas. Generasi muda harus menjadi “pahlawan” di bidangnya masing-masing, menolak keputusasaan, dan terus melangkah maju.